Assalamualaikum wr.wb
Hai, kali ini saya akan berbagi tips untuk memilih atau membeli laptop bagi anda calon mahasiswa atau bagi yang sudah menjadi mahasiswa terutama untuk mereka yang mengambil jurusan Informatika atau Rekayasa Perangkat Lunak.
Note:
Dalam artikel ini, saya asumsikan bahwa output dari mahasiswa informatika atau rekayasa perangkat lunak outputnya menjadi seorang pemrogram atau perancang sistem (baik teknis ataupun non teknis).
Oke intro dulu ya. Belakangan ini lumayan banyak yang bertanya ke saya baik di forum-forum online atau lewat personal chat tentang tips memilih laptop yang cocok dengan dunia IT. Daripada saya njawab berulang-ulang dengan jawaban yang sama, ada baiknya saya jadikan tulisan di blog. Jadi nanti kalau ada yang nanya tinggal saya kasih linknya hehe.
Mayoritas pendidikan yang diperoleh mahasiswa teknik informatika, rekayasa perangkat lunak ataupun siswa SMK dengan bidang studi rekayasa perangkat lunak adalah pelajaran pemrograman. Baik itu web, desktop, mobile, atau memprogram perangkat-perangkat IoT. Berikut ini tips-tips dari saya untuk memilih laptop yang cocok dengan dunia IT :
Menurut saya, ukuran layar minimal untuk melakukan pemrograman / desain adalah 14 inch. Layar dengan ukuran dibawah 14" sangat tidak disarankan, karena berpotensi merusak mata ketika melakukan pemrograman. Mata bisa cepat mines, dan ini bahaya kalau dilakukan terus menerus. Ukuran layar rekomendasi saya 15", selain lebih lebar layar 15" lebih luas dilihatnya. Lebih nyaman juga jika nantinya Anda menggunakan IDE pemrograman yang sangat kompleks seperti Android Studio, Dreamweaver, Netbeans, dsb. Bahkan beberapa programmer atau desainer professional menggunakan lebih dari 1 monitor.
Sebagai pengguna Intel, saya rekomendasikan anda menggunakan prosesor MINIMUM adalah Core i3. Sekarang (secara tidak langsung), i3 adalah standar prosesor laptop menengah ke bawah. Kenapa harus i3? karena dalam dunia IT, anda pasti akan belajar memprogram dimana butuh kemampuan prosesor yang cepat terutama ketika proses kompilasi atau debugging sebuah program. Belum lagi kalau anda harus menjalankan virtual machine atau membuka program emulasi di sistem Anda. Terutama bagi Anda yang berencana untuk fokus ke Game Development, anda sangat disarankan menggunakan prosesor Core i3 atau yang lebih cepat dari itu. Pengalaman saya menggunakan Core i3, penggunaan prosesor bisa hampir 100 persen ketika sedang melakukan debugging atau kompilasi project Android menggunakan Android Studio.
Seiring berjalannya waktu, perkembangan perangkat lunak semakin hari semakin memakan RAM. Rekomendasi saya, pilih laptop dengan dukungan 2 slot ram dan dukungan maksimal ram yang tinggi, serta laptop dengan bult-in RAM sebesar 4 gb. Hal ini dapat anda tanyakan pada penjual laptopnya. Silahkan tanya berapa jumlah slot ramnya, dan jumlah maksimum kapasitas ram yang dapat dibaca. Ada baiknya, Anda lihat spesifikasi secara rinci di website vendornya karena terkadang penjual tidak tau berapa kapasitas RAM maksimal yang dapat dibaca. Kenapa harus cari yang punya 2 slot ram ? karena untuk jangka panjang, mungkin suatu saat anda butuh menambah RAM karena harus menjalankan program emulasi atau IDE yang cukup berat. Sekedar informasi, IDE untuk pemrograman android, direkomendasikan dengan RAM sebesar 6 gb. Jika ingin menjalankan emulasi atau virtual machine, harus menguprade RAM menjadi 8 gb. Jika dipaksakan menjalankan IDE dan program emulasi secara bersamaan, maka sistem akan sangat-sangat lambat dan bahkan kadang tidak merespon. Jadi, pilih laptopd dengan built-in ram 4 GB, serta lebih dari 1 slot RAM, lebih baik jika mendukung kapasitas yang tinggi.
Pilih laptop dengan prosesor yang mendukung teknologi virtualisasi. Untuk Intel teknolognya bernama
Intel® Virtualization Technology untuk Amd teknologinya bernama AMD-V (AMD Virtualization). Apa itu virtualisasi ? singkatnya adalah teknologi ini memungkinkan anda untuk menjalankan mesin virtual. Misalnya anda pengguna sistem operasi windows ingin menjalankan sistem operasi linux di atas windows. Bahasa mudahnya, menjalankan OS pada OS. Atau, jika anda ingin berfokus pada pemrograman mobile, biasanya harus menjalankan virtualisasi smartphone. Jadi kita ibarat punya devicenya, tapi sebenarnyaa itu mesin virtual. Teknologi ini penting mengingat virtualisasi atau emulasi sangat diperlukan dalam development sebuah produk. Tidak mungkin kan kita membeli satu per satu smartphone atau komputer hanya untuk menguji perangkat lunak ? disinilah peran teknologi virtualisasi pada prosesor.
Pilih laptop dengan kapasitas built-in hardisk minimal sebesar 500 gb. Kenapa ? nantinya anda akan mengunduh perangkat lunak, mesin emulasi, mesin virtualisasi, penyimpanan media, SDK (software development kit), belum lagi nanti anda akan belajar manajemen database,menginstall berbagai macam engine database, menginstall berbagai macam framework dari mulai framework untuk perangkat lunak desktop sampai mobile dan web. Untuk akses data lebih cepat, anda bisa menggunakan SSD. Penggunaan SSD sangat direkomendasikan karena aksesnya jauh lebih cepat, namun SSD hanya opsional mengingat harganya yang mahal.
Terakhir, ini hanya opsional. Pilihlah laptop yang prosesornya mendukung arsitektur 64 bit. Kenapa ? alasannya bisa Anda googling sendiri, kepanjangan kalau saya tulis.
Untuk membaca artikel yang lain, silahkan kunjungi halaman berikut.